Thursday, March 29, 2018

5 Komponen Proses Kerja beserta Contoh di Lapangan Kerja

Lima komponen suatu proses kerja adalah 
  1. People yaitu orang atau pekerja yang melakukan pekerjaan, 
  2. Equipment/tools yaitu mesin dan alat-alat kerja lainnya yang digunakan untuk mendukung proses kerja,
  3. Materials yaitu bahan-bahan yang digunakan dalam pekerjaan  
  4. Work Methode yaitu merode atau cara yang dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan termasuk organisasi dan budaya di temat kerja yang mampu mendukung pengerjaan pekerjaan lebih baik ataupun malah lebih buruk apabila wok methode-nya buruk 
  5. Environment merupakan lingkungan disekitar area kerja pekerja



Contoh salah satu jenis pekerjaan yang akan dibahas disini adalah kegiatan memandu pesawat (marshailing) untuk parkir ke area parking stand dan atau saat pesawat akan meninggalkan area parking stand mennuju runway. Pesawat memiliki ukuran dan berat yang besar sehingga sangat sulit untuk berhenti dan bergerak/berjalan secara tiba-tiba atau juga melakukan pergerakan di area yang sempit. Sehingga dibutuhkanlah bantuan komunikasi dari pihak ground handling untuk membantu mengarahkan pesawat yang berada di ramp area ini ke tujuannya, seperti saat pesawat telah selesai landing kemudian bergerak menuju parking stand dan saat pesawat akan keluar dari parking stand menuju landasan pacu (runway) untuk take off. 


Source: http://attdubai.com/wp-content/uploads/2013/01/Marshalling-and-Signaling.jpg


Pengarahan pesawat ini dilakukan dengan berkomunikasi menggunakan isyarat tangan atau lebih dikenal dengan prosedur Hand Signaling (Marshalling). Adapun hal-hal yang terkait dengan work system pada pekerjaan ini adalah:

1) People

Pekerja/petugas ramp yang diminta memandu parkir pesawat haruslah sudah terlatih dan memiliki sertifikat (lisence) yang dikeluarkan oleh Direktorat Keselamatan Penerbangan Dirjen Perhubungan Udara Departemen Perhubungan. Lisence ini juga harus dilakukan perpanjangan secara berkala.


2) Equipment

Alat-alat yang dibutuhkan oleh marshaller ini adalah rompi keselamatan (high vest) yang dapat memantulkan cahaya, helmet dengan penutup telinga (earplug dan earmuff) untuk melindungi pekerja dari bahaya bising engine pesawat, safety glasses, sarung tangan, tongkat marshalling, dan beacon genggam yang dapat menyala.


3) Materials

Bahan-bahan yang dipakai adalah SOP No.S-OS-014 tentang tanda isyarat tangan yang baku, dan lembar checklist pelaporan pelaksanaan tugas serta stick pembantu perpanjangan tangan agar pilot dapat melihat sinyal arahan dari jauh.


4) Environtment

Pekerjaan dilakukan di area RAMP atau sering disebut dengan apron bandara, yaitu daerah selain landasan pacu (runway) dan taxi area, dimana pada daerah tersebut dilaksanakan juga kegiatan seperti presiapan teknis pesawat, pengisian bahan bakar, menaikan dan menurunkan bagasi, menaikan makanan, suplai air, dll. Area ini harus bersih dari segala macam FOD (Foreign object damage), baik berupa sampah, sekrup, baut, dll.


5) Work Methode

Setiap sebelum melakukan pekerjaannya, marshaller wajib menggunakan dahulu APD nya. Kemudian di ramp area, marshaller berdiri di daerah yang dapat dilihat oleh pilot untuk memberikan komunikasi, kemudian mulailah memberikan sinyal kepada pilot untuk terus berputar, memperlambat, berhenti, mematikan mesin sehingga pesawat parkir atau sinyal-silnyal lainnya sesuai SOP saat pesawat akan menuju landasan pacu dengan menggunakan tangan dan atau tongkat marshall.


Untuk analisis lebih lanjut dan implementasinya berdasarkan komponen K3 yang ada dalam definisi K3 menurut ILO/WHO dapat Anda klik disini

Serta untuk melihat proses manajemen risiko terhadap pekerjaan Marshalling ini berdasarkan penerapan prinsip ALARP terhadap manajemen risiko dapat Anda klik disini



Semoga Bermanfaat,

Salam,

No comments:

Post a Comment

Rekomendasi Artikel Lain Untuk Anda: