Saturday, April 14, 2018

Contoh Kasus Penilaian Risiko - Manajemen Risiko K3



Setelah mengetahui konsep dasar manajemen risiko dan cara penilaiannya, maka sekarang kita lihat bagaimana aplikasi penggunaannya dalam contoh kasus berikut:


sumber: http://ccscleaning.com/wp-content/uploads/2018/03/retail-cleaning-post-imgg.jpg


Namashite's Cleaners Provider adalah provider penyedia jasa pembersihan area gedung perkantoran. Provider in memiliki 20 orang pekerja pembersih part-time. Dua orang diantaranya tidak bisa berbahasa Indonesia, dimana bahasa Indonesia merupakan bahasa utama di negara tempat kerja mereka. Belum lama ini provider ini memenangkan kontrak untuk meng-handle dua lantai komplek perkantoran, dengan hari kerja: Senin hingga Jumat dari pukul 09.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Kantor ini dijaga oleh satpam selama 24 jam penuh. Orang-orang yang datang ke kantor ini tidak hanya karyawan perusahaan, namun juga banyak tamu dan karyawan magang. Sementara itu tugas yang harus dilakukan pekerja ialah membersihkan ruang kantor, dapur, toilet, dan lantai keramik di bagian resepsionis depan dengan menggunakan mesin pembersih lantai. Pembagian kerja pekerja kebersihan ini dibagi menjadi dua shift, yaitu tiga orang pekerja dari pukul 06.00 WIB hingga pukul 13.30 WIB dan tiga pekerja akan bekerja setiap hari dari pukul 13.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB.

Berikut contoh penilaian total risiko yang dilakukan terhadap kegiatan pembersihan area perkantoran, yaitu perhitungan risiko dengan mengabaikan tindakan pengendalian yang ada.


(klik untuk memperbesar)




Berdasarkan tabel manajemen risiko, sebagian besar pekerjaan yang dilakukan karyawan Namashite's Cleaners Provider ini, tergolong medium (kuning) - high (orange) - extreme (merah). Maka tindakan pencegahan yang dilakukan dapat disesuaikan dengan rekomendasi per-warna dari risk matrix tersebut.

Kesiapan perusahaan saat menilai total risiko sangat dipengaruhi sumber daya yang dimilikinya , baik manusia( Kebijakan manajemen dan SDM yang ahli ) dan uang/modal serta waktu yang digunakan untuk identifikasi serta analisis risiko.Kompleksnya hal ini terkait dengan konsep 5M (man, machine, method, measurement and material), yang akan menentukan strategi manajemen risiko.
  
Pemahaman dalam setiap tahapan manajemen risiko, meningkatkan keahlian identifikasi hazard dan risiko. Analisis risiko menghasilkan total risiko suatu perusahaan yang perlu ditelaah untuk dikelola/dikendalikan sehingga residual risiko nantinya dapat diturunkan ke level yang dapat diterima oleh organisasi tersebut.
 
Pelaksanaan kegiatan manajemen risiko perlu ditinjau ulang secara berkesinambungan. Hal ini bertujuan untuk menjamin terciptanya optimalisasi manajemen risiko sehingga implementasi manajemen risiko tetap sejalan dengan kebijakan perusahaan. Perlu juga dipahami bahwa risiko adalah sesuatu yang dapat berubah setiap waktu, maka perlu dilakukan peninjauan ulang secara berkala terhadap langkah-langkah pengendalian yang telah diambil. Total risiko suatu perusahaan adalah dinamis yang perlu senantiasa diperhatikan secara efektif dan efisien, untuk capaian keselamatan dan kesehatan kerja akan optimal.



Semoga bermanfaat,


Salam,

No comments:

Post a Comment

Rekomendasi Artikel Lain Untuk Anda: