Friday, April 13, 2018

Kosep Total Risiko dalam Manajemen Risiko K3



Dalam tahap analisis risiko manajemen risiko K3, terdapat 2 (dua) jenis risiko yang harus dinilai, yaitu:
  1. Total risiko
  2. Risiko sisa

Total risiko dari suatu kegiatan penting sekali dipahami terhadap konteks usaha organisasi. Dalam penentuan total risiko perlu dipertimbangkan kebijakan strategis dan visi misi dari organisasi karena suatu aktivitas/kegiatan yang sama dapat memiliki nilai risiko yang berbeda-beda.

Secara umum total risiko adalah besaran risiko yang tergantung dari besaran hazard dan kemungkinan frekuensi yang akan terjadi. Total risiko merupakan pendekatan strategik terhadap penilaian skenario terburuk yang mungkin terjadi untuk suatu risiko yang diidentifikasi dari suatu kegiatan, tanpa memperhitungkan mitigasi/tindakan pengendalian risiko yang telah atau akan dilakukan. Secara perhitungan dapat dirumuskan bahwa total risiko merupakan perkalian antara Consequence dan Likelihood (C x L) tanpa mempertimbangkan tindakan pengendalian yang ada.

Total risiko dapat juga dimaknai sebagai berikut:

  • Total risiko merupakan basic level dari kegiatan penilaian risiko awal tanpa mempertimbangkan program pengendalian risiko yang ada.
               
  • Penilaian total risiko menilai skenario terburuk dari suatu risiko yang diidentifikasi (probable worst case) pada suatu aktivitas di unit kerja.Penilaian total risiko tidak mempertimbangkan pertahanaan (barrier) yang sudah disusun sebelumnya.
               
  • Penilaian total risiko juga didasarkan pada prosedur perusahaan yang ada sehingga walaupun terdapat 2 jenis kegiatan yang sama di 1 perusahaan, akan tetapi hasil penilaian risikonya bisa saja berbeda tergantung dari prosedur yang berlaku di masing-masing kegiatan.
           
  • Penilaian total risiko tergantung pada sumber daya yang ada, baik sumber daya manusia maupun sumber daya material dan immaterial dari perusahaan tersebut.
               
  • Level dari penilaian total risiko sangat bergantung pada expert judgement, dimana semakin banyak expert team, maka hasil penilaian total risiko akan semakin tepat. Sebaliknya, jika tim manajemen risiko belum terlalu expert dalam kegiatan yang sedang dianalisa risikonya, maka hasil penilaian dari total risiko akan semakin menjauh dari ketepatan.

Hasil dari perhitungan total risiko dapat dimasukkan ke dalam risk matrix seperti pada tabel dibawah ini untuk menentukan tingkat keparahan risiko yang ada di tempat kerja.


Tabel Risk Matrix (klik untuk perbesar gambar)


Dalam penilaian risiko ada tantangan tersendiri yang harus dihadapi. Tantangan yang sering ditemui dalam melakukan penilaian total risiko yaitu:

· Kesiapan perusahaan terkait dengan:
  • Awareness terhadap proses manajemen risiko
  • Expertise yang dimiliki oleh tim manajemen risiko
  • Investment: time, money yang dialokasikan oleh perusahaan
· Complexity terkait dengan konsep 5M (man, machine, method, measurement and material).

Untuk contoh kasus perhitungan/penilaian risiko dapat di klik disini.


Semoga bermanfaat,

Salam,

No comments:

Post a Comment

Rekomendasi Artikel Lain Untuk Anda: