Dalam dunia K3 sering sekali kita mendengar kata-kata industrial hygiene atau higiene industri atau HI. Apa itu?
"Industrial hygiene is that science and art devoted to the anticipation, recognition, evaluation, and control of those environmental factors or stresses arising in or from the workplace that may cause sickness, impaired health and well-being, or significant discomfort among workers or among the citizens of the community."Reference : Fundamental of Industrial Hygiene 4nd Edition
Jadi pengertian dari hygiene industri adalah ilmu dan seni yang mempelajari tentang bagaimana melakukan antisipasi, rekognisi, evaluasi dan pengendalian secara terus menerus terhadap bahaya apapun yang dapat muncul dari lingkungan kerja, dimana nantinya sumber hazard itu dapat berisiko menimbulkan kesakitan, penurunan kesejahteraan, dan ketidaknyamanan dalam bekerja, baik itu ketidaknyamanan antar pekerja atau pekerja dengan sistem yang ada dalam perusahaan.
Orang yang melaksanakan higiene industri ini disebut Industrial Hygienist (IH) dengan berbagai jenjang sertifikasi, yaitu:
- HIU adalah Industrial Hygienist yang sudah memegang sertifikat Higiene Industri Utama
- HIMU adalah Industrial Hygienist yang sudah memegang sertifikat Higiene Industri Muda. Sertifikat ini biasanya banyak dimiliki oleh Industrial Hygienist yang masih baru bergabung dalam bidang higiene industri.
Seorang IH juga harus mampu membuat perhitungan koreksi untuk mengontrol hazard kesehatan dengan cara mengurangi atau menghilangkan eksposur, misalnya dengan mengganti zat berbahaya dengan zat yang kurang berbahaya, merubah proses, memasang sistem ventilasi udara, housekeeping yang baik, dan penggunaan alat pelindung diri (APD).
Jika dilihat dari hirarki pengendalian bahaya, seperti yang sudah dijelaskan dalam artikel sebelumnya (klik disini), higiene industri banyak "bermain" dalam langkah ke 3 (engineering control) dan langkah ke 4 (administrative control) untuk menurunkan risiko dari hazard yang ada, dengan menggunakan konsep AREP (Antisipasi, Rekognisi, Evaluasi dan Pengendalian) atau AREC dalam bahasa inggris (Antisipation, Recognition, Evaluation, and Control). Empat langkah ini dilakukan secara berkelanjutan, berkala dan terus menerus, bahkan saat perusaahan sudah mencapai zero accident, AREP tetap dijalankan agar dapat mempertahankan keadaan tanpa ada celaka tersebut.
Seorang IH harus ikut terlibat dalam monitoring dan analisis yang dibutuhkan untuk mendeteksi besaran eksposur, engineering, dan metode lain untuk meminimalisir hazard. Pemahaman ini diperoleh melalui training, pengalaman, dan pengukuran kuantitatif terhadap agen kimia, fisika, biologi, dan ergonomi.
Program IH yang efektif melibatkan antisipasi dan rekognisi hazard kesehatan yang timbul dari proses dan operasional kerja, evaluasi dan pengukuran besaran hazard, dan pengendalian hazard. Kegiatan ini merupakan tanggung jawab dari manajemen perusahaan.
Semoga Bermanfaat,
Salam
No comments:
Post a Comment