Setelah sebelumnya kita menganalisa cara kerja investigasi kecelakaan berdasarkan model yang dikemukakan oleh Frank Bird and Loftus, maka disini kita dapat melihat penggunaannya dalam sebuah studi kasus.
Deskripsi dan Kronologi Kecelakaan
Di sebuah perusahaan X terdapat aktivitas menyambung pipa seberat 63 kg. Saat sedang menyambung pipa, korban mencoba memasukkan stand pipa di tengah pipa yang tersambung secara horizontal tersebut. Korban memasukkan stand dengan posisi miring sementara pipa sudah ditopang dengan dua stand lain pada ujungnya. Saat kedua tangannya memegang pipa, tiba-tiba stand bergerak tidak terkendali dan menjadi tegak lurus. Kemudian tangan kiri korban terjepit sedangkan tangan kanannya terluka.
Temuan Fakta
a. Korban telah bekerja sebagai operator selama 2 tahun.
b. Medical check up terakhir pada tanggal 14 Oktober 2011
c. Korban merupakan anggota kru untuk yang beroperasi 12-18 jam
d. Korban mulai bekerja jam 6 sore
e. Korban baru tidur selama 1 jam
f. Korban mengangkat pipa sendirian
g. Tangan korban mengangkat pipa kedua dari 3 bagian yang sudah di sambung.
h. Tinggi stand pipa 13 cm.
i. Korban menggunakan PPE yang komplit
j. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan rutin.
k. Korban sudah ada di barge selama 7 hari
(klik gambar untuk memperbesar) |
1. Penyebab kecelakaan menurut Teori Domino Frank E. Bird dan Robert G. Loftus
Upaya pencegahan kecelakaan harus dimulai dengan melakukan data dan fakta. Data dan fakta tersebut kemudian dirangkai menjadi sebuah urutan kejadian hingga terjadinya kecelakaan. Kejadian yang menimpa operator terjadi akibat adanya energi yang melebihi nilai ambang batas yang dapat diterima sehingga menyebabkan luka pada operator. Seperti yang dikemukakan oleh teori Domino Bird and Loftus, event yang terjadi sebelum kecelakaan dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan merupakan immediate cause, sedangkan immediate cause disebabkan oleh adanya basic cause. Investigasi tidak berhenti sampai di situ karena selanjutnya data mengenai peran manajemen dalam terjadinya kecelakaan harus diselidiki.
Misalnya setelah diselidiki dalam kasus tersebut, kecelakaan terjadi karena banyak faktor, antara lain:
- Immediate cause (penyebab langsung)
Unsafe act
· Mengadaptasi posisi kerja, gestur dan postur yang tidak selamat
Dalam melakukan pekerjaannya korban memposisikan tangannya hingga ia terjepit stand dan pipa. Kemudian korban juga memasukkan stand ketika pipa telah ditopang oleh dua stand lainnya di ujung.
· Manual handling yang tidak sesuai
Ia mengangkat pipa tersebut sendirian sementara berat pipa mencapai 63 kg. Padahal dengan berat pipa tersebut, korban harusnya tidak mengangkat pipa itu sendirian.
- Basic cause (penyebab dasar)
Human Factor
Korban sebagai pekerja dinilai kurang memiliki kesadaran dalam melakukan pekerjaannya. Ia tidak memperhatikan bahwasannya pekerjaan yang ia lakukan berisiko terhadap keselamatannya.
- Lack of management control (kurang pengawasan manajemen)
· Insufficient risk assessment (penilaian risiko yang tidak tepat)Sebelum melakukan pekerjaan, seharusnya manajemen terlebih dahulu melakukan penilaian risiko terhadap pekerjaan tersebut. Akan tetapi dalam aktivitas tersebut, tidak ada penilaian risiko sebelumnya.
· Inappropriate working planning (one shift work)
Korban merupakan pekerja dengan satu shift kerja (12-18 jam) sehari. Ketika melakukan pekerjaan tersebut, ia dalam kondisi lelah. Seharusnya manajemen melakukan perubahan terhadap shift kerja agar pekerja bisa bekerja dalam kondisi fit.
2. Upaya pencegahan kecelakaan Teori Domino Frank E. Bird dan Robert G. Loftus
Jika ditemukan kesalahan manajemen dalam terjadinya kecelakaan, maka agar tidak terjadi kecelakaan berulang, pencegahan harus dilakukan dengan memperbaiki manajemen yang sudah ada. Akan tetapi, penyebab langsung dan penyebab dasar pun harus diatasi dengan segera agar kecelakaan serupa tidak terjadi lagi.
Semoga Bermanfaat,
Salam,
No comments:
Post a Comment